Analisis Semiotika Roland Barthes Pada Lagu 

"Somewhere Only We Know"



By Amanda Rahmatika Mellinia
Mata Kuliah          : Kajian Seni Rupa dan Desain
Dosen Pengampu  : Dr.Sn.Angga Kusuma Dawami M.Sn.




Pendahuluan

Berikut link pembahasan mengenai Pendahuluan dalam Memahami Makna Lagu Somewhere Only We Know – Keane https://armmellinia.blogspot.com/2024/04/by-amanda-rahmatika-mellinia.html

Metodologi

Berikut link pembahasan mengenai Metodologi pada lagu "Somewhere Only We Know" Karya Keane 

https://armmellinia.blogspot.com/2024/05/metodologi-pada-lagu-somewhere-only-we.html

Hasil dan Pembahasan

Dalam teori Roland Barthes, Barthes mengembangkan dua tingkatan petanda yang menghasilkan makna yang bertingkat yaitu; denotasi (denotation) dan konotasi (connotation). Makna denotasi merupakan makna sebenarnya, makna ini bersifat langsung (lugas) yang bersifat obyektif, karena langsung menunjuk objeknya. Makna konotasi merupakan kebalikan dari makna denotasi yang disebut dengan makna kiasan, yang artinya dapat dijelaskan sebagai makna pada kata atau kalimat sebagai perbandingan agar apa yang ditujukan menjadi lebih jelas dan menarik. Sebagai sebuah sistem yang unik, mitos dibangun dari rangkaian makna yang telah ada sebelumnya. Dalam kerangka Barthes, mitos terletak pada tingkatan kedua (sign-signifer-signifed). Mitos merupakan perkembangan dari makna konotasi, ketika suatu tanda memiliki makna konotasi setelah itu berkembang menjadi makna denotasi maka makna denotasi tersebut menjadi mitos.

Penelitian ini menggunakan lirik lagu “Somewhere Only We Know” karya Keane yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis semiotika teori Roland Barthes untuk mengkaji makna denotasi, konotasi dan mitos. Sehingga makna dari lirik lagu yang terkandung dapat diketahui oleh para pendengar dan masyarakat secara luas.

Dalam penelitian ini, makna lagu "Somewhere Only We Know" oleh Keane membahas tentang bagaimana pesan yang terkandung di dalamnya dapat menginspirasi dan menyentuh hati para pendengarnya. Lirik lagu ini menggambarkan keinginan seseorang untuk menemukan tempat khusus di dunia ini yang hanya kita kenal dan dapat menjadi tempat pelarian dari kehidupan sehari-hari. Lagu ini mengajak pendengar untuk menjelajahi suatu tempat dalam pikiran dan hati kita yang memberikan sebuah ketenangan dan kehangatan yang unik.

Secara metaforis, lagu ini dapat diartikan sebagai sebuah tempat dalam hubungan cinta yang aman dan terlindungi, di mana hanya kita dan pasangan kita yang mengerti dan merasakannya. Tempat ini memungkinkan kita untuk berbagi keintiman, kejujuran, dan kedalaman emosi satu sama lain bersama pasangan tanpa batasan atau rasa takut. Dengan demikian, lagu ini memberikan pesan tentang pentingnya memiliki tempat yang spesial dalam hidup, di mana kita dapat merasa aman, nyaman, dan terlindungi.

Makna Denotasi

Dalam makna denotasi menurut Roland Barthes, kalimat "I walked across an empty land (Aku berjalan melintasi tanah kosong) / I knew the pathway like the back of my hand" (Aku mengenali jalan setapaknya seperti punggung tanganku) mengungkapkan kerinduan untuk menemukan tempat yang memberikan ketenangan dan kehangatan. Kerinduan ini terlihat dalam perasaan kesepian dan kebingungan yang dialami oleh individu dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam makna denotasi, kalimat ini menggambarkan perasaan kesepian dan kebingungan yang dialami oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Kerinduan untuk menemukan tempat yang memberikan ketenangan dan kehangatan seperti rumah, yang hanya kita kenal dan dapat menjadi tempat pelarian dari kehidupan sehari-hari, terlihat dalam perasaan kesepian dan kebingungan yang dialami oleh individu.

Dalam makna denotasi, kalimat ini mengungkapkan kerinduan untuk menemukan tempat yang memberikan ketenangan dan kehangatan. Kerinduan ini terlihat dalam perasaan kesepian dan kebingungan yang dialami oleh individu dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Konotasi

Lirik lainnya, seperti "Oh, simple thing, where have you gone? (Oh, hal sederhana, ke mana kau pergi?) / I'm getting old and I need something to rely on," (Aku semakin tua dan aku butuh sesuatu untuk diandalkan) mencerminkan rasa kehilangan dan keinginan untuk menemukan stabilitas dan kedamaian dalam hidup, yang sesuai dengan konsep Roland Barthes tentang "signifier" sebagai simbol yang mengandung makna yang lebih dalam dan subjektif. Dalam hal ini, lirik lagu "Somewhere Only We Know" oleh Keane dapat dianggap sebagai "signifier" yang merefleksikan rasa kehilangan dan keinginan untuk menemukan tempat yang stabil dan memberikan ketenangan dalam hidup, serta memberikan pesan tentang pentingnya memiliki tempat yang stabil dan memberikan ketenangan dalam hidup.

Mitos

Dalam bait lirik "This could be the end of everything (ini bisa jadi akhir dari semuanya) / So why don't we go somewhere only we know?" (Jadi mengapa kita tidak pergi ke suatu tempat yang hanya kita yang tahu?) terdapat nuansa yang mengingatkan kita pada keindahan kenangan masa lalu yang dapat menjadi penghiburan dan kekuatan dalam menghadapi masa depan yang tak terduga. Dalam kaitannya dengan mitos menurut Roland Barthes, lagu ini dapat diartikan sebagai pengalaman yang memungkinkan kita untuk menghubungkan masa lalu dengan masa depan, sehingga menghasilkan pengalaman yang lebih berarti dan stabil. Dalam hal ini, lagu ini mengajak kita untuk berpindah ke tempat yang hanya kita kenal, yang dapat menjadi simbol pengalaman masa lalu yang memberikan kekuatan dan penghiburan dalam menghadapi masa depan yang tak terduga.

Kesimpulan

Lirik lagu "Somewhere Only We Know" oleh Keane memiliki makna yang terkait dengan kerinduan seseorang terhadap hal-hal sederhana di masa lalu. Lagu ini mengisahkan tentang tempat di mana kita dibesarkan dan tentang sebuah kerinduan akan sesuatu yang murni dan sederhana. Melalui lagu ini, Keane ingin menyampaikan pesan untuk setiap orang yang memiliki tempat spesial dalam hidupnya dengan memiliki makna dan kenangan penting.

Dalam analisis semiotika Roland Barthes, makna denotasi, konotasi, dan mitos digunakan untuk memahami makna yang terkandung dalam lirik lagu. Makna denotasi mengungkapkan kerinduan untuk menemukan tempat yang memberikan ketenangan dan kehangatan. Makna konotasi mencerminkan rasa kehilangan dan keinginan untuk menemukan stabilitas dan kedamaian dalam hidup. Mitos mengajak kita untuk berpindah ke tempat yang hanya kita kenal, yang dapat menjadi simbol pengalaman masa lalu yang memberikan kekuatan dan penghiburan dalam menghadapi masa depan yang tak terduga.

Analisis semiotika Roland Barthes pada lirik lagu "Somewhere Only We Know" oleh Keane menunjukkan bahwa makna denotasi, konotasi, dan mitos dapat digunakan untuk memahami makna yang terkandung dalam lirik lagu dan bagaimana makna tersebut dapat berpengaruh pada pendengar. Dengan demikian, penelitian ini membantu dalam memahami makna yang terkandung dalam lirik lagu dan bagaimana makna tersebut dapat diinterpretasikan oleh pendengar dan masyarakat secara luas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini